Berbagai macam penelitian dan studi telah membuktikan bahwa massa otot yang tinggi dapat memberikan berbagai macam manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental kita.
Di tulisan ini, kita akan bicara soal manfaat massa otot untuk kesehatan tubuh, didukung dengan beberapa penelitian yang telah menyoroti manfaat memiliki massa otot yang tinggi.
Tapi sebelumnya, mari kita bicara dulu soal fungsi dan kegunaan otot dalam tubuh kita.
Fungsi Massa Otot dalam Tubuh
1. Untuk Bergerak
Fungsi utama dari massa otot adalah membantu tubuh bergerak. Setiap kali kita berjalan, berlari, atau mengangkat barang, otot rangka bekerja sama dengan tulang untuk menciptakan gerakan.
2. Menjaga Postur Tubuh
Massa otot memiliki peran penting untuk menjaga postur tubuh. Otot-otot inti seperti otot perut, punggung, dan pinggul bertanggung jawab untuk menstabilkan tubuh saat berdiri, duduk, dan bergerak.
3. Melindungi Tulang dan Sendi
Massa otot membantu melindungi tulang dan sendi kita dari cedera. Otot bertindak sebagai “bantalan” yang menyerap tekanan saat tubuh melakukan aktivitas fisik, sehingga mencegah cedera pada tulang dan sendi.
4. Menjaga Keseimbangan dan Koordinasi
Massa otot yang baik juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi. Penting bagi kamu yang doyan olahraga, dan untuk lansia.
Manfaat Otot bagi Tubuh Manusia
1. Memperbaiki Metabolisme Tubuh
Sering mendengar istilah “peningkatan metabolisme”? Artinya sederhana. Semakin tinggi tingkat massa otot kita, semakin tinggi kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk maintenance.
Tubuh kita membutuhkan energi (kalori) untuk bekerja. Bahkan saat kita sedang istirahat, tubuh tetap membakar kalori, yang dikenal dengan istilah basal metabolic rate (BMR). Semakin banyak otot yang kita miliki, semakin banyak kalori yang dibutuhkan tubuh kita, bahkan saat tidur. Sebaliknya, lemak tidak membutuhkan banyak kalori untuk maintenance.
2. Membantu Mencegah Diabetes Tipe 2
Massa otot yang tinggi menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin tubuh, sehingga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Bayangkan otot kita seperti spons yang menyerap glukosa (gula) dari darah. Semakin banyak massa otot yang kita miliki, semakin besar kapasitas spons ini. Selain itu, saat kita berolahraga, otot menjadi lebih “haus” dan secara aktif menarik glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi.
Selain meningkatkan kekuatan otot dan mencegah cedera/jatuh, strength training pada orang tua dapat meningkatkan penyerapan glukosa (Dela & Kjaer, 2006). Selain itu, latihan resistensi juga meningkatkan sensitivitas insulin hati pada remaja (van der Heijden et al., 2010).
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Strength training secara signifikan meningkatkan kekuatan dan massa otot.
Sebuah studi pada lansia dengan sarkopenia menemukan bahwa suplemen whey protein yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik meningkatkan massa bebas lemak dan kekuatan genggaman tangan. (Rondanelli et al., 2016).
Terutama untuk lansia, otot yang lebih kuat dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada kualitas hidup mereka. Massa otot yang lebih tinggi dapat memberikan perlindungan yang lebih baik pada sendi dan tulang, mencegah cedera.
Penyusutan otot rata-rata dimulai saat manusia berumur 30 tahun. Bila kamu telah memasuki umur ini, ada baiknya kamu memulai latihan resistensi.
4. Otot Lebih Kuat = Tulang Lebih Kuat
Peningkatan massa otot yang diinduksi oleh latihan dapat merangsang pembentukan tulang. Sebuah studi tentang latihan resistensi yang dikombinasikan dengan suplemen sukrosa dan asam amino menemukan peningkatan massa tulang trabekular, yang menunjukkan efek anabolik pada tulang (Notomi et al., 2014).
Ketika kita mengangkat sesuatu yang berat, otot kita bekerja untuk menarik tulang dan bergerak. Tarikan ini memberi sinyal pada tulang kita untuk “memperkuat diri” dengan membuatnya lebih padat dan kuat. Akibatnya, tulang jadi lebih sulit patah bila terkena impact seperti jatuh.
Hal ini akan menjadi lebih penting seiring bertambahnya usia, karena tulang kita secara alami jadi tambah lemah (osteoporosis).
5. Pengurangan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Sebuah studi pada lansia menunjukan bahwa latihan kekuatan ditambah dengan suplementasi whey protein, asam amino, dan vitamin D pada lansia dapat menurunkan C-reactive protein (CRP), sebuah biomarker/penanda penyakit kardiovaskular (Rondanelli et al., 2016).
Lebih dari hanya sekedar estetika, memiliki massa otot yang tinggi adalah salah satu hal paling baik yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri. Bingung harus mulai darimana? Cek beberapa tulisan kami berikut ini.
Baca juga: